Minggu, 02 Juni 2013

RANGKUMAN MATERI SIMULASI KOMPUTER

BAB 6 Model Building
  Model building merupakan proses pengambilan suatu model konseptual dan kemudian mengkonversikannya menjadi model simulasi.
Paradigma dari pemodelan terdiri dari construct dan bahasa terkait yang menentukan bagaimana modeler harus berpikir tentang sistem yang dimodelkan. Bahasa simulasi yang simpel dan biasa digunakan adalah object-based modelling. Bahasa pemodelan ini sendiri terdiri dari Attributes dan Behaviors.
  • ·        Attributes : variabel-variabel yang berisi tentang informasi dari sebuah objek. Misal: Size, Condition, Time in the sistem, etc.
  • ·     Behaviors : logika operasi dari sebuah objek yang deksekusi apabila suatu kejadian tertentu dalam sistem terjadi. Misal: operations, machine setup, routing decisions, etc.
     ProModel merupakan software model building yang berorientasi pada object-based modelling, tetapi juga menyediakan paradigma pemodelan aliran entitas yang intuitif (intuitive entity-flow modeling paradigm).

Ø   Struktural Elemen
Model objects (obyek model) menggambarkan elemen struktural dalam sebuah sistem (mesin, manusia, bahan-bahan, area kerja). Klasifikasi obyek (Object Classification) yang digunakan oleh Promodel yaitu:
·          Entities: benda (item) yang diproses dalam sistem
·          Location: tempat dimana entitas diproses atau tertahan
·          Resources: agen yang digunakan dalam memproses entitas
·          Paths: alur pergerakan entitas dan resources dalam sistem

Ø  Operational Elemen
Merupakan behavior (logika operasi) dari beberapa elemen yang berbeda di dalam sistem dan bagaimana mereka berinteraksi. Terdiri dari :
·         Routings
·         Operations
·         Arrivals
·         Entity and Resources Movement
·         Task Selection Rules
·         Resource Schedules
·         Downtime and Repairs


BAB 7 Verifikasi dan Validasi Model
    Verifikasi Model adalah proses menentukan apakah model simulasi merefleksikan model konseptual dengan tepat. Validasi Model adalah proses menentukan apakah model konseptual merefleksikan sistem nyata dengan tepat.
     Alasan-alasan yang menyebabkan verifikasi dan validasi terabaikan adalah tekanan waktu dan anggaran, malas, terlalu percaya diri, ketidaktahuan. Sedangkan kebiasaan yang memudahkan verifikasi dan validasi adalah pendokumentasian model data dan logic code yang dilakukan dengan jelas. Dalam Verifikasi Model dikenal adanya 5 prinsip dasar pemrograman terstruktur yaitu, Top-down design, Modularity, Compact modules, Stepwise refinement, dan Structured control. 5 prinsip dasar ini digunakan dalam proses pengukuran preventif.
    Hal penting yang harus dilakukan dalam melakukan Verifikasi model adalah menentukan sebuah standar untuk digunakan sebagai perbandingan. Standar ini dapat berupa Common sense, atau dapat juga dengan cara membangun sebuah model analitik (didapat dengan cara menyederhanakan model dan kemudian diuji secara analitik).

Ø  Teknik Verifikasi
1.      Periksalah kode model
2.      Periksa untuk keluaran yang masuk akal
3.      Perhatikan animasinya
4.      Gunakan fasilitas trace dan debugging

Ø  Teknik Validasi
1.      Perhatikan animasinya
2.      Bandingkan dengan sistem nyata
3.      Bandingkan dengan model lain
4.      Adakan uji pada kondisi ekstrim dan degenerasi
5.      Uji face validity
6.      Uji terhadap data historik
7.      Lakukan analisa sensitivitas
8.      Lakukan trace
9.      Adakan uji Turing
    Usaha optimum untuk melakukan validasi sebuah model sebaiknya didasarkan pada minimasi ongkos total kegiatan validasi ditambah dengan ongkos resiko yang diasosiasikan dengan pembuatan keputusan yang didasarkan pada model yang tidak valid.


BAB 8 Analisis Output Simulasi
    Hal pertama yang harus kita lakukan dalam melakukan analisis output simulasi adalah menganalisis statistiknya dahulu. Analisis Statistik Output Simulasi ini terdiri dari beberapa langkah yaitu,
  • ·  Replikasi simulasi, langkah ini mancakup Pembangkitan Bilangan Acak dan Seed Values Awal.
  • ·  Estimasi kinerja, langkah ini mencakup Point Estimates dan Interval Estimates.
  • ·  Jumlah replikasi, penentuan ukuran sampel.
    Lalu selanjutnya adalah Terminating Simulations yang dilakukan bila kita tertarik untuk mengetahui perilaku sistem dalam satu periode tertentu. Simulasi dimulai pada sebuah status atau waktu yang telah ditentukan, dan diakhiri bila mencapai status atau waktu tertentu yang telah ditentukan.
Langkah-langkah percobaan dengan Terminating Simulations :
  1. Pilihlah status awal model
  2. Pilihlah terminating event
  3. Tentukan jumlah replikasi
    Selain itu ada juga Nonterminating Simulations yang dilakukan bila kita tertarik untuk mengetahui perilaku steady-state sistem. Simulasi secara teoritis dapat terus berlangsung tak-terbatas tanpa adanya perubahan perilaku secara statistik.
Langkah-langkah percobaan dengan Nonterminating Simulations :
  1. Tentukan periode warm-up
  2. Perhatikan observasi sampel
  3. Observasi independen melalui replikasi
  4. Observasi independen melalui batch rata-rata
  5. Tentukan run length

Tidak ada komentar:

Posting Komentar